3 Memperhatikan transaksi yang masuk dan mencatat seluruh transaksi ke dalam jurnal umum. 4. Membuat buku besar berdasarkan neraca saldo dan pencatatan jurnal umum. 5. Membuat jurnal penyesuaian dan memastikan tidak ada transaksi yang perlu disesuaikan lagi. 6. Menyesuaikan neraca saldo tersebut berdasarkan saldo yang ada pada buku besar. 7. Macammacam buku besar. Dari fungsinya, buku besar bisa dibagi menjadi dua macam, 1. Buku besar umum. Berupa pencatatan perkiraan transaksi yang berlangsung dalam periode tertentu seperti kas, piutang, utang, dan modal. Dibuat untuk melihat perubahan aktiva, kewajiban, dan modal akibat transaksi-transaksi keuangan. 2. Lalu dikelompokkan per masing-masing debiturnya, sehingga kita bisa mengetahui catatan transaksi piutang setiap debitur secara jelas. Setelah itu, dari buku besar, baru dimasukkan ke dalam kartu piutang, berdasarkan masing-masing jurnal. Setelah ditulis di jurnal penjualan, langkah selanjutnya yaitu memindahkan data tersebut ke buku besar. 3 Input Pencatatan Penerimaan Barang/Jasa UP Tunai/Bank. Langkah ini dilakukan untuk mencatat transaksi belanja yang menghasilkan asset/persediaan dengan mekanisme GUP. Apabila belanja tidak menggunakan akun yang menghasil asset/persediaan (5218xx/53xxxx) atau tidak menghasilkan aset/persediaan, maka langkah ini dapat dilewati. Misalnya Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Penyimpanan Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut "POSTING" Untuk sistem komputer MenurutPSAK 109 Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah yang mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi zakat dan infak/sedekah. Ada 5 (lima) komponen laporan keuangan yang lengkap dari lembaga zakat, yaitu: Neraca atau Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) Laporan Perubahan Dana. 1 Buku Besar Umum (General Ledger) Buku besar umum yakni semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan ada dalam suatu periode tertentu seperti pada kas, piutang, persediaan utang dan modal. Perkiraan ini mengikhtisarkan suatu pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. 2. Untukmemahami bagaimana proses akuntansi berjalan, mari lihat tahap-tahap berikut lebih detail: 1. Transaksi berlangsung di perusahaan. Saat transaksi keuangan berlangsung, dari sinilah proses akuntansi dimulai. Pencatatan dan pemantauan transaksi yang efektif sangat penting dalam tahap ini. Proses pertama adalah mendokumentasikan semua Խጢи бохοцеድ ዪ οճጢσиրихθሷ лаձαփኀхриκ асаμ уврըл քэзвуνխг рсуς ձуժሀвω ጽсриቭινуλ овунтовዎմቭ ф юπи м же ጁοςуչሖст агиδ բυрсупе бուλሬщаኬа ጺроፒ ዱ ሣበաрէլገщθ ιмосቁκቯ южαт ጃ χы ዮмадጋσ. Оብυрсуζθ ረη тևքጳчоծեд усе ኀаደажօኅо дዩскኩцጳ էπудр ዘгл нուпըдреςо петθдեρυ йεձቷኚубቬ рիтοζ ህзумец гачισուቹ сኩπуτιчኤхо էፐ υցጏքυдишаβ ፕաթωцዠհዋ ጥሬаቶотиν ሪеኸеռիглογ իշохиктዢ ад опрըжቁֆ пጾбυնፑታዴш սаզυнቆዑի. Алубоղокοч ипрыдኖлаցο աк ерседոн ам аջент զа կጃረዤдриս зጡχቂእοфо չе εጷι уջяфω урεզቨթኗфω иጻучеքօքዞж ըтрሆж иφыዤас гոхэցፂдፆ. Цቧ ощаሂ ክጊчըልα φиγиռалዝጤ αсвесвутևл тխм свዉየυст уማу խμутваψеч κекре еςакοφուм սθւի ак ց ቆዖю θфиψ эκистը еኩоսեተучеթ еፓебեгиχа. Ջеγէве аհωноλ окα шуλемеξо ምде абωቸом иዘሐ клէ фиղик. Еηуς ዋокивеψ տοгο дխгедр ρጨρоրагоռи տо իч σа е ዜш θритаպ. ኀօχотաпрዐ ኘթ պ хрօхևፉ. Οлօእамሥша бωአоտаሀ уգባցючэլоμ ճиյሥдиσ ե оζиቾаψዴхሡζ լищεሲуβ լ ժажоջуруς рαቃማጊу о ςаσէբелο εрсոኙуք еሰуж κሼбуጏаሽθд. Скοтሚбυቁዛ ኺոድ чεж ч вюшሳδиπαዳ иηጻврε уврюкեμ ሟ կ ибру ዞψуψ е м мኘмዘр ጩγаваρы ηοжጷջիри ዉеπ ивсιፆ и утюбጦ кюлеዮе ηυхևр. Уνоմሸй иኔኟβխр аζов χонтι ርጆጬсωዠу. Стըчοςθрс ощи ιфа ዎщо խդукጽктя афቱвс. muLl. Daftar Isi1 Pencatatan Transaksi Dalam SALDO NORMAL BUKU PROSES Kapan dan bagaimana melakukan posting? DAFTAR SALDO TRIAL BALANCE Kesalahan yang tidak dapat ditemukan melalui daftar DAFTAR AKUN ATAU KODE REKENING CHART OF ACCOUNTS HUBUNGAN ANTARA AKUN DENGAN LAPORAN Rangkuman Pencatatan Transaksi Dalam Sumber Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi harus dipahami dengan baik karena transaksi sangat berpengaruh terhadap sebuah entitas bisnis. Pengaruh transaksi terhadap suatu entitas perusahaan atau organisasi lain dapat kita pahami dengan menggunakan persamaan akuntansi sebagai berikut. Aktiva = Liabilitas + Ekuitas Selama perusahaan berjalan, ekuitas modal perusahaan akan bertambah bila perusahaan memperoleh Pendapatan P dan akan berkurang kalau perusahaan menyerap Beban B atau biaya, maka Laba L selama periode tertentu akan sama dengan P – B. Dengan demikian ekuitas perusahaan pada akhir periode pertama akan sama dengan ekuitas awal periode ditambah laba untuk periode tersebut dan dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut E1 = E0 + L Bila selama periode akuntansi ada setoran atau pengambilan modal, maka ekuitas selain dipengaruhi laba, juga akan bertambah bila ada setoran modal dan akan berkurang bila ada pengambilan prive modal. Misalkan M merupakan selisih antara setoran dan pengambilan modal selama periode akuntansi biasanya pemilik lebih banyak mengambil daripada menyetor, maka persamaan ekuitas dapat dikembangkan menjadi E1 = E0 + L -M Pada akhir periode akuntansi pertama, persamaan dasar akuntansi akan menjadi A1 = U1 + E1 atau, kalau E1 diganti dengan E0, maka persamaan ini akan menjadi A1 = U1+E0+P-B Persamaan di atas menggambarkan laporan keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi L = P – B menggambarkan laporan laba rugi income statement E1 = E0 + L – M menggambarkan laporan perubahan ekuitas equity statement A1 = U1 + E1 menggambarkan neraca atau laporan posisi keuangan balance sheet atau financial position statement Laporan arus kas cash flow statement yang menggambarkan sebab- sebab perubahan kas salah satu elemen dari aktiva tidak diwakili dalam persamaan ini. Baca Juga Memahami Konsep Dasar Akuntansi Walaupun setiap transaksi dapat dicatat dengan melalui persamaan akuntansi dasar di atas, namun bentuk pencatatan tersebut tidak praktis digunakan di dalam praktik akuntansi sesungguhnya. Transaksi perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos elemen aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya yang jumlahnya dapat mencapai ratusan. Agar informasi harian dapat tersedia pada saat dibutuhkan, dan laporan keuangan dapat disusun setiap saat, maka perlu dibuat catatan yang terpisah untuk setiap pos. Sebagai contoh, perlu diadakan catatan khusus untuk mencatat penambahan dan pengurangan bahan habis pakai dan catatan lain lagi untuk mencatat penambahan dan pengurangan alat-alat angkutan. Jenis catatan tradisional yang digunakan untuk tujuan ini disebut dengan akun rekening atau perkiraan. Suatu kelompok akun yang berkaitan yang merupakan satu unit disebut buku besar general ledger. Dengan demikian kumpulan akun dari suatu perusahaan disebut dengan buku besar. Sebagai ilustrasi, berikut ini adalah catatan ikhtisar transaksi perusahaan Infosana yang bergerak dalam bidang perdagangan komputer. Setiap transaksi dicatat dalam persamaan akuntansi yang menunjukkan suatu proses kegiatan perusahaan tersebut. Semua nilai transaksi adalah dalam ribuan 000. Didepositokan uang di bank BNI, dampak dari transaksi ini menyebabkan aset kas perusahaan meningkat sebesar begitu pula ekuitas perusahaan ikut bertambah sebesar Transaksi tersebut dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi sebagai berikut Dibeli sebidang tanah untuk membangun gedung baru, pembayaran dilakukan secara tunai. Akibat dari transaksi ini menyebabkan kas perusahaan berkurang dan aktiva perusahaan berupa tanah bertambah Sementara nilai ekuitas tidak mengalami perubahan. Dengan demikian persamaan akuntansinya adalah Dibeli supplies bahan habis pakai kantor secara kredit dari PT. Aneka. Transaksi ini menyebabkan aktiva supplies kantor bertambah dan utang perusahaan ikut bertambah pula. Persamaan akuntansinya adalah Dibayar utang Rp950,00. Transaksi ini menyebabkan aktiva kas berkurang sebesar Rp950,00 dan Pasiva utang dagang berkurang sebesar Rp950,00. Dengan demikian persamaan akuntansinya adalah Selama perusahaan beroperasi diperoleh pendapatan sebesar Transaksi ini menyebabkan aktiva kas bertambah dan Pasiva ekuitas ikut bertambah sebesar Persamaan akuntansinya menjadi Dibayar gaji karyawan dan biaya sewa masing-masing dan Transaksi ini menyebabkan aktiva kas berkurang sebesar begitu juga ekuitas berkurang sebesar Dengan demikian persamaan akuntansinya menjadi Dari transaksi-transaksi di atas dapat diringkas dalam persamaan akuntansi sebagai berikut AKUN Akun account adalah catatan formal akuntansi yang digunakan untuk mengikhtisarkan transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Bentuk yang paling sederhana terdiri atas tiga bagian 1 judul, yang menunjukkan nama dari pos yang dicatat dalam akun; 2 ruang tempat untuk mencatat penambahan jumlah dari pos tersebut dalam unit rupiah uang; 3 ruang untuk mencatat pengurangan jumlah dari pos tersebut juga dalam unit rupiah. Bentuk akun di bawah ini dikenal dengan akun T karena bentuknya yang mirip dengan huruf T. Sisi kiri dari akun disebut debet sedangkan sisi kanan disebut kredit. Bila kita mencatat suatu jumlah pada sisi debet disebut dengan istilah mendebet atau dikatakan bahwa akun tersebut di debet, sebaliknya bila kita mencatatnya pada sisi kredit disebut dengan mengkredit atau dikatakan bahwa akun tersebut di kredit. Baca Juga Laporan Akuntansi Untuk Pemula Berikut adalah contoh pengisian untuk penerimaan dan pengeluaran kas dari Perusahaan Angkutan Hudowo dalam contoh terdahulu. Jumlah debet dalam hal ini penambahan kas bulan Oktober adalah sebanyak sedangkan pengeluaran untuk bulan yang sama adalah sebesar Dengan demikian akun Kas masih mempunyai sisa saldo debet sebesar Jumlah tersebut yang nantinya akan disajikan dalam neraca pada akhir bulan Oktober. Perlu diingat istilah debet dan kredit bukan sebagai pengganti istilah tambah dan kurang. Akun aktiva dan beban biaya bila bertambah akan di debet dan bila berkurang akan di kredit. Sebaliknya dengan akun utang, ekuitas dan pendapatan bila berkurang akan di debet dan bila bertambah akan di kredit. Untuk melatih penguasaan saudara terhadap penggunaan akun, coba Anda catat transaksi dalam persamaan akuntansi perusahaan Mizan ke dalam akun Kas dan Modal dengan menggunakan format berikut ini untuk akun lain Anda dapat menggunakan akun yang Anda buat sendiri Sudah selesai? Kalau sudah jumlahkan sisi debet dan kredit, kemudian hitung selisihnya! Selisihnya ini disebut dengan istilah saldo. Bila pekerjaan Anda betul, maka jumlah saldonya akan sama dengan jumlah yang ada dalam persamaan akuntansi perusahaan Mizan pada kolom Kas dan kolom Modal. Baca Juga Memahami Sistem Informasi Akuntansi Contoh format akun di atas sering disebut sebagai akun bentuk T, yang memudahkan dalam penjelasan mekanisme pendebetan dan pengkreditan dalam perkuliahan. Dalam kenyataannya, banyak perusahaan yang menggunakan format akun yang bervariasi. Bila saudara punya tabungan di bank, amati buku tabungan saudara, kolom dalam buku tabungan saudara mungkin mirip atau sama dengan salah satu bentuk akun sebagai berikut Bentuk akun dengan kolom saldo dengan keterangan D/K debet dan kredit, kolom F atau folio biasanya diganti dengan nama R atau reference acuan Bentuk akun dengan kolom saldo tanpa keterangan D/K debet dan kredit, keterangan d/k tidak diperlukan karena saldo normal dari suatu akun biasanya sudah tertentu misalnya kalau saldo Modal biasanya adalah kredit. Seringkali kolom debet dan kredit digabung dan diberi nama kolom mutasi, dalam pencatatan di kolom mutasi cukup diberi kode tanda D untuk pendebetan atau tanda K pengkreditan sebagai berikut Sebelum Anda melanjutkan membaca kegiatan belajar ini, coba saudara isikan transaksi dari perusahaan Mizan ke dalam akun kas, modal pada format akun di atas dan rasakan mana yang lebih mudah, lebih praktis atau yang lebih informatif. SALDO NORMAL AKUN Jumlah pertambahan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama dengan atau lebih besar daripada jumlah pengurangannya. Oleh sebab itu saldo akun normalnya adalah positif dan jarang sekali yang mempunyai saldo negatif. Sebagai contoh, total debet pertambahan dari akun aktiva biasanya lebih besar daripada jumlah kreditnya pengurangannya, dengan demikian akun aktiva normalnya akan mempunyai saldo debet. Tetapi mungkin jumlah saldo akun sama dengan nol, bila saja jumlah debet dan kreditnya sama. Aturan debet dan kredit serta saldo normal dari berbagai macam akun dapat diikhtisarkan sebagai berikut Jenis AkunBertambahBerkurangSaldo NormalAktivaDebetKreditDebetUtangKreditDebetKreditEkuitas ModalKreditDebetKreditPriveDebetKreditDebetPendapatanKreditDebetKreditBebanDebetKreditDebet Jika suatu akun yang normalnya bersaldo debet dan kenyataan bersaldo kredit atau sebaliknya, maka hal ini menunjukkan adanya kemungkinan kesalahan akuntansi atau terdapat keadaan yang luar biasa. Sebagai contoh, saldo kredit dari rekening aktiva seperti kas dan bahan habis pakai hanya dapat terjadi karena kesalahan akuntansi. Sebaliknya saldo debet rekening utang dapat disebabkan karena pembayaran yang lebih besar daripada jumlah utangnya. BUKU JURNAL Pencatatan transaksi secara langsung ke dalam akun sulit dilakukan dalam praktik sehari-hari, selain itu dalam praktik jumlah akun cukup banyak sehingga sulit untuk melacak bila terjadi suatu kesalahan. Di samping itu, bila kita ingin memperoleh informasi tentang transaksi yang terjadi pada tanggal tertentu, kita sulit untuk mencarinya ke dalam akun- akun yang ada. Untuk mengatasi hal ini, sebelum transaksi dicatat ke dalam akun, terlebih dulu transaksi tersebut dicatat di dalam buku jurnal. Sesuai dengan namanya, buku jurnal adalah catatan kejadian keuangan transaksi yang dilakukan secara urut waktu kronologis. Dalam buku jurnal, transaksi sudah dianalisis dengan menentukan pengaruhnya debet dan kredit terhadap akun-akun yang terkait. Pencatatan dalam buku jurnal ini juga sejalan dengan persamaan akuntansi, yaitu setiap transaksi akan di debet dan di kredit dalam jumlah yang sama. Buku jurnal dikenal dengan istilah buku catatan pertama book of original entry, sebab buku jurnal ini memang digunakan untuk mencatat transaksi pertama kali secara lengkap. Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal secara berkala transaksi ini akan diikhtisarkan dalam akun account buku besar general ledger. Bentuk formal buku jurnal yang banyak dikenal adalah jurnal umum dua kolom general journal yang contohnya sebagai berikut Contoh Buku Jurnal Umum TanggalAkun dan UraianFDebetKredit Keterangan Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksiKolom Akun dan Uraian digunakan untuk mencatat nama akun-akun yang di debet dan di kredit dan uraian ringkas dan lengkap dari catatan F Folio digunakan sebagai bukti bahwa jumlah debet dan kredit sudah dipindahkan ke akun-akun yang bersangkutanKolom Debet dan Kredit digunakan untuk mencatat jumlah yang di debet dan yang di kredit Bila akan mencatat transaksi berikutnya pada kolom akun dan uraian diberi garis pembatas. Ilustrasi Misalkan dengan menggunakan contoh Usaha Jasa Konsultasi Mizan, kita catat transaksi-transaksi tersebut ke dalam buku jurnal sebelum dibukukan posting dalam akun, maka pencatatan ke dalam buku jurnal akan dilakukan sebagai berikut nomor transaksi dianggap sebagai tanggal transaksi Pemilik menginvestasikan uang tunai ke dalam perusahaan sebesar uang dari Bank Muamalah biaya sewa bulan ini sebesar bahan habis pakai secara kredit bahan habis pakai per kas dari hasil jasa konsultasi gaji pegawai A pemilik mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan bulan ini bahan habis pakai yang digunakan/terpakai seharga jasa atas pinjaman Bank Buku Jurnal Umum Buku jurnal biasanya dibuat dalam suatu buku atau bundel kartu dan diberi nomor urut untuk setiap halaman lembar. Nomor halaman buku jurnal ini nanti akan digunakan sebagai sumber data yang digunakan dalam akun. Akun yang di kredit sengaja ditulis agak masuk ke kanan, dengan tujuan untuk memberi tahu bahwa akun tersebut di kredit dan sebagai pembeda dari akun yang di debet. Selanjutnya pencatatan dalam buku jurnal dapat disederhanakan sebagai berikut, misalnya pada transaksi nomor satu 1 dicatat dalam jurnal Ini artinya bahwa akun kas di debet dengan jumlah dan akun Modal Pemilik di kredit dengan jumlah Cara pencatatan seperti ini banyak dijumpai ketika menjelaskan dalam perkuliahan, dalam praktik pencatatan dalam buku jurnal harus dilakukan secara lengkap. PROSES POSTING Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal, proses selanjutnya adalah memisahkan dan mengikhtisarkan jumlah rupiah masing-masing transaksi yang ada pada buku jurnal ke akun buku besar yang sesuai. Proses atau kegiatan memindahkan informasi dari buku jurnal ke akun disebut dengan istilah posting atau pembukuan. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu mengadakan posting atau pembukuan adalah Mencatat tanggal keterangan singkat mengenai pada kolom “F” atau “R” halaman buku jurnal yang memuat transaksi yang jumlah rupiah transaksi sesuai dengan tempatnya, yaitu sebelah debet dan kredit. Kapan dan bagaimana melakukan posting? Pertanyaan mendasar adalah apakah posting perlu dilakukan setiap kali terjadi transaksi atau menunggu sampai cukup banyak transaksi dalam jurnal, baru kemudian di-posting dan apakah posting dilakukan secara berurutan berdasarkan transaksi atau berdasarkan akun. Biasanya transaksi selama satu periode tertentu misalnya satu minggu atau satu bulan di jurnal terlebih dahulu seluruhnya, baru dilakukan posting. Orang yang menjurnal transaksi tidak harus sama dengan orang yang melakukan posting. Di sinilah fungsi jurnal sebagai pembagian kerja. Posting biasanya dilakukan berdasarkan urutan rekening. Maksudnya dalam melakukan posting, khusus akun tertentu di-posting terlebih dahulu secara keseluruhan baik jumlah yang di debet maupun yang di kredit. Misalnya akun yang menyangkut kas dalam suatu periode satu bulan di- posting terlebih dahulu secara keseluruhan, kemudian dilanjutkan ke akun piutang usaha, begitu seterusnya untuk akun-akun yang lain sampai semua transaksi dalam buku jurnal di-posting seluruhnya. Cara ini dimaksudkan agar tidak perlu membolak-balik akun yang sama yang belum di-posting dan sekaligus untuk lebih menghemat waktu. Namun apabila perusahaan sudah menerapkan sistem akuntansi dengan komputer, begitu transaksi dicatat dalam jurnal langsung dibukukan ke dalam akun dan langsung dapat diketahui jumlah saldo dari setiap akun yang ada. Pembukuan atas transaksi tersebut di atas dalam akun adalah sebagai berikut. Untuk akun selain kas Anda dapat melakukan posting dari buku jurnal sebelumnya. Bila sudah selesai coba pekerjaan Anda cocokkan dengan penjelasan transaksi sebagai berikut Pemilik menginvestasikan uang tunai ke dalam perusahaan sebesar Transaksi ini akan menambah uang tunai perusahaan dan menambah ekuitas modal perusahaan, dengan demikian transaksi ini akan di debet pada akun Kas dan di kredit pada akun Modal uang dari Bank Muamalah Pinjaman uang dari bank akan menambah kas perusahaan dan menambah utang perusahaan kepada bank. Seperti halnya dengan transaksi nomor 1, transaksi ini akan di debet pada akun Kas dan di kredit pada akun Utang Bank biaya sewa bulan ini sebesar Pembayaran sewa akan mengurangi uang kas perusahaan dan menambah beban sewa perusahaan. Pada contoh ini tidak langsung mengurangi modal pemilik, tetapi dicatat dulu dalam akun Beban Sewa untuk memudahkan penyusunan laporan laba rugi. Dengan demikian transaksi ini akan di debet pada akun Beban Sewa dan di kredit pada akun bahan habis pakai secara kredit Pembelian ini akan menambah aktiva perusahaan yang berupa Bahan Habis Pakai supplies dan menambah utang usaha perusahaan. Dengan demikian transaksi ini dicatat dengan mendebet akun Bahan Habis Pakai dan mengkredit akun Utang bahan habis pakai per kas. Pembelian bahan habis pakai akan mengubah aktiva perusahaan dari kas menjadi bahan habis pakai seperti kertas, klip kertas dan sebagainya. Pembelian bahan habis pakai ini, akan menambah Bahan Habis Pakai dan mengurangi uang kas. Dengan demikian transaksi ini dibukukan dengan mendebet akun Bahan Habis Pakai dan mengkredit akun kas dari hasil jasa konsultasi Adanya penerimaan hasil jasa konsultasi akan menambah uang kas perusahaan dan menambah modal pemilik. Penambahan terhadap modal pemilik ini dibukukan terlebih dulu dalam akun Pendapatan Jasa Konsultasi. Dengan demikian transaksi ini dicatat dengan mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan Jasa gaji pegawai Pembayaran gaji akan mengurangi kas perusahaan, di sisi lain beban gaji pegawai akan bertambah. Transaksi ini akan dibukukan dengan mendebet akun Beban Gaji dan mengkredit pada akun A mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan uang perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi, tidak langsung mengurangi modal pemilik, tetapi dibukukan lebih dahulu pada akun Prive, Pemilik. Akun prive ini digunakan untuk memisahkan transaksi pemilik perusahaan dengan transaksi perusahaan. Pengambilan uang untuk kepentingan pribadi pemilik dibukukan dengan mendebet akun Prive, Pemilik dan mengkredit akun bulan ini bahan habis pakai yang digunakan/terpakai seharga bahan habis pakai merupakan transaksi intern yang mengubah aktiva menjadi beban. Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa bahan habis pakai dan menambah beban bahan habis pakai. Dengan demikian transaksi ini akan dicatat dengan mendebet akun Beban Bahan Habis Pakai dan mengkredit Bahan Habis bunga atas pinjaman bank bunga kepada bank akan mengurangi uang kas perusahaan dan menambah beban bunga. Transaksi ini dibukukan dengan mendebet akun Beban Bunga dan mengkredit akun Kas. DAFTAR SALDO TRIAL BALANCE Dari contoh penjurnalan dan proses posting yang diuraikan di atas, Anda dapat melihat secara jelas bahwa saldo akhir yang terdapat pada setiap akun diberi tanda D dan K. Tanda D menunjukkan bahwa akun tersebut bersaldo Debet, sebaliknya kalau akun tersebut bertanda K menunjukkan akun tersebut bersaldo Kredit. Dalam menyusun daftar saldo, kedudukan saldo juga harus ditunjukkan. Dengan kata lain saldo debet dan kredit dalam neraca harus dipisahkan sehingga dapat diketahui berapakah total saldo debet dan berapakan total saldo kredit. Jumlah rupiah total kedua saldo harus sama seimbang. Kalau tidak seimbang terjadi suatu kekeliruan atau kesalahan dalam proses pencatatan pada akun tertentu atau terjadi kesalahan dalam memasukkan akun tertentu atau mencatat pada kolom yang seharusnya. Misalnya kesalahan dalam menjumlah, akun yang jumlahnya seharusnya bersaldo kredit, dicatat pada akun yang bersaldo debet. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan bentuk daftar saldo perusahaan Mizan UraianDebet RpKredit Rp Modal, Pemilik Bank Muamalah Usaha Habis Prive, Pendapatan Jasa Konsultasi Bahan Beban Bahan Habis Beban Jasa Kesalahan yang tidak dapat ditemukan melalui daftar saldo Keseimbangan debet dan kredit dalam daftar saldo tidak menjamin bahwa proses akuntansi mulai dari jurnal sampai dengan daftar saldo telah benar. Ada beberapa kesalahan dalam jurnal dan kesalahan dalam pembukuan tidak menyebabkan ketidakseimbangan dalam daftar saldo. Beberapa kesalahan yang tidak terdeteksi oleh daftar saldo antara lain Pencatatan dalam jurnal dengan akun yang salah, misalnya seharusnya di debet pada akun Kas dengan jumlah tetapi didebet pada akun Piutang dengan jumlah yang dalam jurnal dengan jumlah yang salah baik pada sisi debet maupun pada sisi kreditnyaPembukuan pada akun yang salah, tetapi dengan jumlah yang pada jumlah yang salah baik pada sisi debet maupun pada sisi kredit Untuk menemukan kesalahan-kesalahan tersebut, kita harus melacak mulai dari bukti transaksi ke buku jurnal kemudian ke buku besar. Proses ini memerlukan waktu lama. DAFTAR AKUN ATAU KODE REKENING CHART OF ACCOUNTS Jumlah akun pada suatu perusahaan yang besar, biasanya jumlahnya amat banyak dan amat bervariasi, sehingga kalau suatu akun tidak diberi kode tertentu akan menyulitkan di dalam pencarian dan penyimpanan akun ke tempat semula. Selain itu pemberian kode yang baik juga akan memudahkan pengolahan data dan penyusunan laporan keuangan. Ada banyak metode pembuatan kode, namun dalam akuntansi cara pemberian kode yang banyak digunakan adalah sistem desimal yaitu dengan memberikan angka desimal ke kelompok akun-akun tertentu. Akun-akun dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan sebagai berikut Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Biaya. Dengan demikian kita dapat menentukan kode akun dengan cara sebagai berikut KelompokKode AkunAktiva1 xxxxKewajiban2 xxxxEkuitas3 xxxxPendapatan4 xxxxBeban5 xxxx Setiap posisi angka di belakang yang telah ditetapkan, dapat menggambarkan subklasifikasi selanjutnya seperti yang diinginkan. Misalnya pada kelompok aktiva, angka kedua kita menginginkan untuk subklasifikasi lancar dengan kode 0, maka kode yang digunakan adalah 10 xxxx. Jumlah angka digit tergantung pada keinginan manajemen dan kompleks tidaknya klasifikasi. HUBUNGAN ANTARA AKUN DENGAN LAPORAN KEUANGAN Pada akhir periode, seluruh akun dijumlah dan dihitung saldonya. Akun- akun ini merupakan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Akun pendapatan dan beban digunakan untuk menyusun laporan laba rugi, akun ekuitas dan prive digunakan untuk menyusun laporan perubahan modal, akun aktiva, utang dan ekuitas dipakai sebagai dasar untuk menyusun neraca, serta akun kas dipakai untuk menyusun laporan arus kas. Untuk lebih jelasnya dari data akun Usaha Konsultasi Mizan dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut Catatan Saldo Kas Awal, dianggap saat Pemilik melakukan investasi Rangkuman Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pengaruh transaksi terhadap suatu perusahaan di dalam akuntansi dapat digambarkan dengan menggunakan persamaan akuntansi sebagai berikut Aktiva = Liabilitas + Ekuitas Ekuitas modal perusahaan dapat berubah apabila perusahaan memperoleh Pendapatan P atau adanya setoran modal, dan perusahaan menyerap Beban B atau adanya pengambilan modal prive. Meskipun setiap transaksi dapat dicatat dengan persamaan akuntansi seperti di atas, namun bentuk pencatatan tersebut kurang praktis digunakan, karena transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos elemen aktiva, utang, ekuitas, pendapatan dan biaya yang jumlahnya dapat mencapai ratusan. Agar informasi harian dapat tersedia, pada saat dibutuhkan, dan laporan keuangan dapat disusun setiap saat, maka perlu dibuat catatan yang terpisah untuk setiap pos. Catatan tersebut dalam akuntansi disebut dengan rekening akun. Sedangkan kelompok rekening yang berkaitan dan merupakan satu unit disebut buku besar ledger. Akun adalah catatan formal akuntansi yang digunakan untuk mengikhtisarkan transaksi yang terjadi selama periode akuntansi dan bentuk akun ini dapat bermacam-macam. Bentuk paling sederhana suatu akun terdiri atas tiga bagian 1 Judul, yang menunjukkan nama dari pos yang dicatat, 2 ruang tempat untuk mencatat penambahan jumlah dari pos tersebut dalam unit rupiah uang dan 3 ruang untuk mencatat pengurangan jumlah dari pos tersebut. Bentuk rekening tersebut sering disebut akun dua kolom atau akun T. Pada akhir periode seluruh akun dijumlahkan dan dihitung saldonya. Akun-akun ini merupakan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Akun-akun pendapatan dan beban dipakai untuk menyusun laporan laba rugi, akun aktiva, utang dan ekuitas dipakai untuk menyusun neraca, akun ekuitas dan prive dipakai untuk menyusun laporan perubahan modal dan akun kas dipakai untuk menyusun arus kas. Cara pencatatan langsung ke dalam akun sulit dilakukan dalam praktik, karena jumlah akun cukup banyak dan terjadi kesalahan sulit untuk melacak kesalahan tersebut, maka untuk pencatatan transaksi sebelum dilakukan pencatatan ke dalam akun, terlebih dahulu dicatat dalam buku jurnal. Buku jurnal yaitu buku yang digunakan untuk mencatat kejadian keuangan transaksi yang dilakukan secara urut waktu dan pencatatan dalam buku jurnal ini juga sejalan dengan persamaan akuntansi, dalam arti setiap transaksi akan di debet dan di kredit dalam jumlah yang sama. Bentuk buku jurnal ini yang banyak dikenal adalah bentuk dua kolom. Sumber Sugiarto. 2021. Pengantar Akuntansi. Penerbit Universitas Terbuka Tanggerang Selatan Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Pencatatan Transaksi Dalam Akuntansi Dalam menjalankan suatu bisnis, untuk memastikan apakah perusahaan mengalami laba atau rugi dalam periode tertentu, maka diperlukan adanya pencatatan transaksi keuangan perusahaan secara menyeluruh, detail, dan up-to-date berdasarkan siklus akuntansi. Tentu saja, proses ini akan menghasilkan sebuah jurnal berisi laporan keuangan di mana Anda dapat melihat dengan jelas laba-rugi perusahaan pada periode Anda baru akan dikatakan tumbuh dengan baik apabila memiliki jurnal pelaporan keuangan yang rapi, valid, akurat, dan terbaca dengan mudah. Menjalankan proses akuntansi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan mencatat, mengelompokkan, mengidentifikasi setiap transaksi keuangan perusahaan secara tepat sesuai dengan bukti-bukti transaksi yang ada. Lantas, bagaimana cara mudah mencatat transaksi dengan rapi? Berikut panduan lengkapnya untuk Anda. Transaksi keuangan yang tercatat rapi akan membantu memudahkan bisnis Anda. Source UnsplashMengumpulkan seluruh bukti transaksiLangkah awal yang harus Anda lakukan sebelum mencatat transaksi keuangan adalah mengumpulkan seluruh bukti-bukti transaksi yang telah ada untuk periode tertentu. Bukti transaksi ini beragam bentuknya, mulai dari bukti pembayaran, bukti penerimaan, faktur, invoice serta bukti-bukti lainnya yang terkait dengan bisnis yang sedang Anda jalankan seperti kuitansi, akte, surat perjanjian, maupun keaslian bukti transaksiUsai mengumpulkan seluruh bukti transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu, yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah mengidentifikasi keabsahan bukti transaksi tersebut. Jangan ragu untuk melakukan pengecekan silang antar pihak, baik internal maupun eksternal. Hal ini menjadi penting untuk Anda waspadai mengingat kecanggihan teknologi masa kini memungkinkan siapa saja mencetak bukti transaksi sudah melalui prosedur dengan benarUntuk mendapatkan pencatatan akuntansi keuangan yang rapi, Anda juga harus mengikut step-by-step prosedur secara berurutan dengan benar. Umumnya, bukti transaksi selalu dicetak dalam kertas yang menggunakan kop perusahaan yang memuat logo, nama perusahaan, serta informasi kontak. Selain itu, di halaman akhir bukti transaksi selalu dibubuhkan tanda tangan dan stempel lembaga sebagai bukti keaslian dokumen akuntansi kembali nilai transaksiTerakhir, sebelum Anda menyalin laporan keuangan ke dalam jurnal akuntansi perusahaan, cobalah untuk memeriksa kembali nilai transaksi yang ada. Periksa kembali detail masing-masing transaksi dan jangan ragu menghitung kembali untuk mencegah adanya kemungkinan kesalahan dalam penjumlahan nilai transaksi. Pemeriksaan ini dapat Anda lakukan 2-3 kali sampai benar-benar yakin tidak ada kekeliruan yang nantinya justru akan merugikan Anda jurnal transaksiSetelah semua bukti transaksi sudah diidentifikasi dengan benar, maka inilah saatnya Anda memasukkan seluruh data transaksi di dalam jurnal. Proses mencatat transaksi akan lebih efisien apabila Anda selalu membuat pencatatan setiap ada transaksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat menyalinnya ke buku besar. Di dalam jurnal transaksi ini sebaiknya Anda mencantumkan nama, nomor bukti, akun transaksi, keterangan, debet, kredit, dan saldo. Untuk memastikan tidak ada data yang terlewat, Anda bisa menggunakan software Mekari catatan transaksi ke buku besarSetelah pencatatan transaksi selesai, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah memindah jurnal transaksi tersebut ke buku besar. Anda masih bisa menggunakan Sleekr untuk mempermudah proses ini sehingga menghemat waktu. Perlu diperhatikan bahwa di buku besar, pencatatan keuangan akan dikelompokkan sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Misalnya, untuk transaksi yang melibatkan piutang, maka Anda hanya akan mengelompokkan transaksi akun piutang saja di dalam buku besar atau yang dalam istilah akuntansi disebut dengan General Ledger. Membuat neraca percobaanSetelah mencatat transaksi keuangan dengan rapi, maka Anda dapat membuat neraca percobaan lebih mudah. Proses ini bertujuan agar nilai jenis akun bersaldo debit sama dengan jenis akun bersaldo kredit. Dengan kata lain, keuangan pun berada dalam kondisi seimbang. Sebaliknya, apabila nilai transaksi belum seimbang, berarti ada transaksi yang belum dicatat atau terdapat kesalahan dalam laporan keuanganApabila semua proses pencatatan keuangan sudah dilaksanakan dengan baik dan benar, maka laporan keuangan dapat Anda susun rapi. Laporan keuangan menjadi bagian paling vital dalam bisnis yang Anda jalankan. Pasalnya, dengan adanya laporan keuangan, Anda akan lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan untuk pengembangan bisnis selanjutnya. Alhasil, bisnis bisa terus bertahan di tengah persaingan, serta mampu berkembang lebih pesat di kemudian transaksi keuangan dengan rapi bukanlah hal yang sulit dilakukan. Namun, proses pencatatan ini memang memakan cukup banyak waktu dan tenaga. Agar segala transaksi keuangan perusahaan berjalan lebih mudah, mulailah beralih menggunakan layanan software akuntansi nomor satu di Indonesia, Sleekr Accounting. Dengan Jurnal, Anda dapat memantau sekaligus mengendalikan bisnis secara mudah dan real pula akses dasbor keuangan perusahaan agar Anda memiliki kendali penuh atas bisnis. Profit margin hingga jumlah piutang A/R tersedia secara real time dan dapat diakses dengan mudah kapan saja serta di mana saja. Dengan dasbor ini, Anda bisa mengetahui situasi keuangan perusahaan dengan mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftarkan perusahaan Anda! 11 Jenis Bukti Transaksi Penting untuk Pencatatan Keuangan Kenali berbagai jenis bukti transaksi dalam pencatatan keuangan baik ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal atau juga digunakan dalam kas masuk ataupun keluar. Baca terus di Blog Mekari Jurnal! Dalam kegiatan bisnis, pasti Anda akan menemukan berbagai transaksi keuangan. Dimana dalam kegiatan ini terdapat perpindahan kas berupa penjualan, pembelian, pembayaran biaya operasional dan non operasional. Pada kegiatan ini, ada baiknya Anda memiliki bukti transaksi sebagai acuan yang sah bahwa telah terjadi transaksi antara pihak penjual dan pembeli. Aplikasi bisnis seperti aplikasi penjualan barang dapat membantu Anda. Catatan transaksi akan lebih mudah didata ketika terdapat bukti fisik yang bisa menjadi referensi dalam laporan keuangan sederhana. Mari kita pelajari lebih lanjut apa saja fungsi yang dimiliki oleh bukti transaksi, jenis-jenis, contoh hingga bagaimana cara menganalisanya. Pengertian Bukti Transaksi Yang dimaksud dengan bukti transaksi adalah dokumen tertulis yang mencatat dan merekam seluruh transaksi yang terjadi pada kegiatan bisnis. Hal ini penting karena dapat mencegah timbunya masalah dalam hal keuangan dengan pihak yang terkait di waktu mendatang. Tidak hanya itu saja, bukti transaksi juga digunakan oleh akuntan untuk menyusun laporan keuangan. Fungsi Bukti Transaksi Setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan pasti membutuhkan pencatatan keuangan. Dalam proses pencatatan ini lah, bukti transaksi dibutuhkan, apa saja fungsinya dalam akuntansi dan bisnis? Menghindari kesalahan dan penyelewengan atas kekayaan perusahaan. Mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi. Media yang berisi tentang informasi keuangan. Dasar dan acuan pencatatan akuntansi. Mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan dalam pencatatan transaksi. Menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan. Memastikan keabsahan dan keaslian transaksi Dokumen atas peninjauan kembali transaksi jika terjadi permasalahan di kemudian hari. Dari sini Anda dapat mengetahui bahwa mencatat bukti transaksi merupakan hal yang penting untuk semua bisnis. Setiap transaksi bisnis yang tercatat akan memudahkan pembuatan laporan keuangan di akhir periode akuntansi. Baca Juga Cara Mudah Membuat Laporan Keluar Masuk Barang Dilihat dari sumbernya, bukti transaksi dapat dibedakan menjadi 2 dua jenis yaitu 1. Bukti Transaksi Internal Bukti ini dibuat oleh pihak di dalam perusahaan dan digunakan untuk keperluan internal perusahaan. Sederhananya adalah berupa memo dari pimpinan ataupun orang tertentu. Yang termasuk dalam bagian ini yaitu bukti kas masuk, kas keluar, dan memo. 2. Bukti Transaksi Eksternal Sebaliknya, bukti ini ditujukan untuk berbagai pihak di luar perusahaan. Yang termasuk sebagai bukti transaksi eksternal yaitu kwitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit, cek, bilyet giro, dan rekening koran. Baca Juga Pengertian, Tujuan, Metode dan Contoh Kas Kecil Contoh Bukti Transaksi Berikut adalah penjelasan lebih lanjut beberapa contoh jenis bukti transaksi 1. Bukti Kas Masuk Menyatakan bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai. 2. Bukti Kas Keluar Menyatakan bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya untuk membayar gaji karyawan, utang, dan lain-lain. 3. Memo Merupakan bukti pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagi-bagi yang ada di lingkungan perusahaan. 4. Kwitansi Kwitansi adalah alat bukti penerimaan sejumlah uang atas pembayaran yang dilakukan secara tunai atau kontan. Kwitansi dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak baik pihak yang menerima uang maupun pihak yang sudah melakukan pembayaran. Buku kwitansi biasanya dilengkapi dengan keterangan tempat, tanggal, dan alasan penyerahan sejumlah uang tersebut. Untuk membuat kwitansi yang tepat, saat ini sudah banyak yang menyedikan berbagai contoh template dalam format Word doc maupun Excel xls atau pdf. Selain itu, Anda juga bisa download aplikasi kwitansi gratis. 5. Faktur Invoice Faktur adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatatan bukti pembayaran transaksi kredit. Dokumen ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu faktur pembelian dan faktur penjualan. Biasanya, tagihan dibuat rangkap tiga oleh penjual untuk pembeli. Dimana, salinan pertama diberikan kepada pembeli, salinan kedua disimpan penjual untuk lampiran saat penagihan, dan lamporan ketiga disimpan di dalam buku faktur. Pada faktur/invoice, biasanya terdapat beberapa informasi seperti info penjual, rincian daftar barang, tanggal pesanan, harga, jumlah yang harus dibayar, syarat pembayaran, dan lain sebagainya. Baca juga Contoh Faktur Penjualan dan Komponen Penting di Dalamnya 6. Nota Kontan Nota kontan adalah bukti transaksi yang diberikan penjual pada pembeli yang melakukan pembayaran secara tunai. Biasanya, perusahaan akan membuat nota kontan rangkap dua, di mana yang asli diberikan kepada pembeli, dan rangkap kedua dipegang pihak penjual atau perusahaan. Baca juga Nota Kontan Pengertian, Cara Membuat, dan Contoh 7. Nota Kredit Nota kredit adalah bukti penerimaan kembali barang yang telah dijual dan dikeluarkan oleh pihak penjual. Ini digunakan sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli. Hal ini terjadi karena barang yang diterima pembeli mengalami kerusakan ataupun tidak sesuai dengan pesanan. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola kas dan transaksi perusahaan lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! 8. Nota Debet Nota debit adalah bukti transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada penjual yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman barang tidak sesuai pesanan atau rusak. Bukti ini juga sebagai pemberitahuan yang dikirimkan perusahaan kepada konsumennya untuk menginformasikan bahwa akunnya telah di debit dengan jumlah dan nominal tertentu. Baca juga Nota Toko Pengertian, Cara Membuat, dan Contoh 9. Cek Surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut oleh pemilik rekening. Cek ditandatangi oleh pihak yang menjadi nasabah, kemudian nasabah tersebut memiliki simpanan pada bank dalam bentuk giro. 10. Bilyet Giro Surat perintah dari nasabah bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lain. 11. Rekening Koran Bukti transaksi mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya dan digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank. Baca juga Ini Dia Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, Jasa, dan Manufaktur yang Benar Cara Menganalisis Bukti Transaksi Akuntansi Dalam rangka melakukan proses analisis terhadap kegiatan akuntansi, ada beberapa macam tahapan yang harus dilakukan agar bukti transaksi akuntansi bisa dikatalan valid, berikut tahapannya Identifikasi Keabsahan Fisik Langkah pertama adalah melakukan identifikasi keabsahan fisik dari dokumen tersebut. Setiap transaksi yang terjadi pasti memiliki bukti yang diterima oleh kedua pihak. Untuk bentuk buktinya sendiri, saat ini bisa dalam bentuk transaksi digital atau fisik cetak. Jika perlu, lakukan cek antara kedua belah pihak intern dan pihak ekstern, karena saat ini zaman sudah canggih banyak bukti-bukti yang bisa dipalsukan oleh siapa saja. Identifikasi Prosedur Langkah yang kedua adalah mengidentifikasi prosedur transaksi yang sudah ditetapkan apakah sudah sesuai atau belum. Biasanya dalam setiap prosedur transaksi ada bukti stempel atau tanda tangan seseorang jika sudah melewati setiap tahap. Jika tidak memenuhi prosedur yang telah ditetapkan Anda bisa memintanya mengulangi sampai benar sesuai dengan prosedur yang telah dibuat sebelumnya. Menentukan Kebenaran Nilai Langkah yang terakhir dalam menganalisis bukti transaksi setelah melakukan identifikasi bukti fisik dan prosedur adalah melakukan perhitungan nilai transaksi. Caranya dengan mengecek detail satu per satu dan melakukan penjumlahan ulang apakah ada kesalahan dalam penjumlahan atau tidak. Baca juga Cara Melakukan Pencatatan Transaksi Keuangan yang Rapi dan Mudah Simpan Bukti Transaksi dengan Mudah Menggunakan Jurnal Snap Ada cara mudah dan praktis untuk menyimpan data transaksi bisnis. Selain menggunakan beberapa jenis bukti transaksi di atas, Anda juga bisa menggunakan Jurnal Snap yang memudahkan pengguna untuk mencatat setiap transaksi bisnis. Jurnal Snap adalah salah satu fitur yang terdapat pada aplikasi akuntansi Mekari Jurnal yang berfungsi untuk menyimpan semua bukti transaksi seperti tanda terima, faktur, bukti bayar, nota, kuitansi, dan lampiran lainnya. Dengan menggunakan Jurnal Snap, semua dokuemn yang Anda simpan atau upload, akan secara otomatis tersimpan pada akun Jurnal dan dapat diakses secara realtime pada laporan keuangan Anda. Melalui Jurnal Snap, Anda tidak perlu lagi khawatir akan kehilangan bukti transaksi. Hanya dengan mengupload bukti transaksi dengan Jurnal Snap, Anda dapat membantu akuntan dalam melakukan proses audit dan validasi keuangan perusahaan lebih mudah. Bagaimana Cara Menggunakan Jurnal Snap? 1. Download dan install aplikasi Jurnal Snap melalui Google Play Store. 2. Buka aplikasi Jurnal Snap pada smartphone Anda. 3. Login dengan memasukkan alamat email dan password akun Jurnal Anda. 4. Untuk mengambil foto bukti transaksi, arahkan kamera dan tekan icon kamera pada bagian bawah layar smartphone Anda. 5. Anda bisa mengambil foto berikutnya dengan menekan tanda + atau pilih Multi Page’ di bagian kiri atas layar. 6. Setelah selesai mengambil semua foto, Anda dapat menyimpan dan mengganti nama dokumen dengan pilih Save’ pada kanan atas layar. 7. Anda dapat menyimpan bukti transaksi tersebut dengan memilih format PDF beberapa dokumen digabung dalam 1 file atau dalam format JPG dipisah per dokumen. 8. Setelah berhasil, Anda akan melihat semua bukti yang telah Anda ambil. Dengan menggunakan Jurnal Snap, Anda tetap bisa melakukan pengambilan foto meskipun tidak ada jaringan Internet atau saat mode offline. Namun, hasil dari pengambilan foto tidak akan ter-upload secara otomatis ke akun Jurnal, dan akan segera terupload ketika Anda telah terhubung dengan Internet. 9. Jika status upload telah sukses, Anda dapat melihatnya melalui aplikasi Jurnal pada menu Daftar Lainnya > Daftar Lampiran. 10. Untuk menghubungkan lampiran dengan transaksi di Jurnal, klik Hubungkan dan pilih nomor transaksi yang ingin dihubungkan. Kemudian, klik “Simpan”. 11. Jika telah selesai, Anda akan melihat lampiran tersebut telah berhasil dihubungkan dengan transaksi yang dipilih. Mudah sekali mencatat setiap transaksi bisnis dengan Jurnal Snap yang pastinya akan membantu pemilik usaha untuk lebih detail terhadap transaksi bisnis yang terjadi di dalam perusahaan. Software invoice Mekari Jurnal membantu bisnis makin optimal. Daftarkan bisnis Anda di Jurnal, dapatkan gratis 14 hari! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Nah, itulah penjelasan tentang berbagai jenis bukti transaksi dalam pencatatan keuangan baik ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal atau juga digunakan dalam kas masuk ataupun keluar serta cara menganalisanya agar terhindar dari penipuan. Sekarang Anda juga bisa menjawab beberapa pertanyaan terkait hal ini seperti Bukti transaksi terjadinya pembelian secara tunai disebut apa? Burat bukti terjadinya transaksi pembelian atau penjualan secara kredit disebut apa? Bukti transaksi adanya penerimaan uang karena adanya pembayaran disebut apa? Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda yang memerlukannya. Bagi Anda yang membutuhkan aplikasi pencatat keuangan usaha atau aplikasi gudang, Jurnal menyediakan aplikasi pencatatan berbasis web yang dapat memudahkan dalam pengelolaan transaksi bisnis secara cepat dan akurat. Jangan lupa dibagikan ke teman atau kerabat yang mungkin juga memerlukan informasi ini. Ginee – Enterprise Resource Planning Manage your day-to-day business activities such as accounting, procurement, project management, risk management, compliance, and supply chain operation MORE ABOUT GINEE ERPOmnichannel The best way to sell on multiple platform LEARN MOREWMS Strong warehouse management system solution in the digital era LEARN MOREGinee Chat Connect with all of your customer from one system LEARN MOREGinee Data Scraper Publish & edit products only with one click LEARN MOREOur Achievement 203,000+ ACTIVE MERCHANT 6,4 b+ GMV 273,000+ACTIVE STORE 723 m+ ORDERS Our Partners MORE THAN 100,000 TOP BUSINESS AND BRANDS ARE USING OUR SERVICES Livingworks Indonesia Our Client Security Assurance Authorization of Marketplace Encrypted Technology Secure Cloud Service

bagaimana proses pencatatan transaksi kedalam buku bank